Selasa, 14 Juni 2011

Program Unggulan TP PKK Kelurahan Bendungan Hilir

1. PIK (Pusat Informasi Keluarga)

PIK (Pusat Informasi Keluarga) Bendungan Hilir mempunyai 9 Pos PIK yang terletak dimasing-masing RW yang mana kegiatannya tergabung dalam kegiatan posyandu.

2. BKB-PAUD

Kelurahan Bendungan Hilir memiliki 7 BKB-PAUD yang pada awalnya pada tahun 2010 hanya memiliki 5 BKB-PAUD.

3. Hatinya PKK

Saat ini Kelurahan Bendungan Hilir mempunyai 5 Taman hatinya PKK yang tersebar di RW 02, RW 03, RW04, RW 06, RW 07 yang memanfaatkan tanah pekarangan hampir setiap RW, hanya RW 08 dan RW 09 yang tidak memiliki PTP (Pemanfaatan Tanah Pekarangan) dikarenakan struktur wilayahnya yang berupa rumah susun.

4. Posyandu

Posyandu di Kelurahan Bendungan Hilir terdapat 12 Pos Posyandu, seluruh Rw memiliki 1 Pos, kecuali RW 06 memiliki 3 Pos Posyandu, dan RW 07 memiliki 2 Pos Posyandu hal ini dikarenakan RW 06 memiliki wilayah yang terpecah-pecah dan yang paling luas wilayahnya. Sedangkan RW 07 memiliki balita yang cukup banyak.


5. UP2K
Sumber :
http://www.harianpelita.com/read/19926/3/metropolitan/dari-sisik-ikan-sampai-bulu-ayam/
Dari Sisik Ikan Sampai Bulu AyamKreativitas para kader PKK RW 04 Benhil, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pantas dilirik. Dari tangan-tangan trampil para kader itu bisa menghasilkan aneka barang bekas atau sampah menjadi barang-barang yang tidak saja memiliki nilai ekonomi. Tapi juga bernilai seni. Tengok saja, bagaimana sisik ikan mas atau gurami bisa mereka bikin jadi bros atau hiasan dinding. Padahal, kreasi-kreasi indah itu tidak mereka dapatkan dari hasil pelatihan. Melainkan ide sendiri yang kemudian mereka kembangkan sedemikian rupa. Alhamdulillah, kader-kader PKK di sini cukup kreatif, kata Mulyati, Ketua PKK RW 04 Benhil.

Cock bekas berbahan dasar bulu ayam, di tangan kader-kader PKK bisa diubah menjadi boneka ondel-ondel yang lucu. Untuk mendapatkan cock bekas tidaklah sulit karena di Benhil juga banyak anak-anak (dan juga orang dewasa) yang suka main bulutangkis. Pada anak-anak kami pesan, kalau habis main bulutangkis cock bekasnya jangan dibuang. Tolong cock bekasnya di antar saja ke Sekretariat PKK di kantor RW, kata Mulyati mengutip pesan yang sering disampaikan pada anak-anak.

Bagaimana dengan sisik ikan? Ratna, salah seorang pengurus PKK RW, nampak tersenyum mendengar pertanyaan itu. Sisik ikan, katanya, bersumber dari rumah tangga. Menurut Ratna, setiap hari bisa dipastikan ada warga yang menggoreng ikan. Kepada ibu-ibu diingatkan, agar setelah ikan dibersihkan, sisik-sisiknya jangan dibuang. Tapi dikumpulkan, dibersihkan dan dijemur hingga bau amisnya hilang. Setelah dibersihkan dan kering, dibawa ke sekretariat PKK RW, lalu Kita kerjakan saja ramai-ramai mau bikin apa, bros atau hiasan dinding? katanya.

Di Sekretariat PKK yang berlokasi di Jalan Danau Maninjau, terdapat belasan hasil kerajinan kader PKK. Dari tutup saji, taplak meja, kotak tisue, clemek sampai bunga yang semuanya berbahan dasar barang bekas seperti bekas sedotan plastik, kantong deterjen, botol dan gelas bekas minuman mineral atau berenergi, nampak tersusun rapi di lemari dan meja.

Dari segi kualitas dan model, hasil karya ibu-ibu PKK RW 04 itu, tidak kalah dengan berbagai produk kerajinan yang dijual di toko-toko sauvenir. Ondel-ondel dari cock tadi misalnya, bisa jadi pilihan menarik untuk diproduksi secara massal karena sangat layak dijadikan barang sauvenir. Tidak hanya sebagai barang sauvenir bagi para turis lokal dan mancanegara dalam konteks industri pariwisata.

Di seluruh DKI Jakarta, banyak kader PKK yang telah membuat ondel-ondel baik dalam ukuran besar maupun kecil. Namun ondel-ondel karya kader-kader PKK Benhil selain pilihan bahan dasarnya yang menarik dan lucu, juga secara kualitas layak uji. Tidak hanya ondel-ondel, belasan hasil karya kerajinan PKK Benhil, secara kualitas layak tanding dan karena layak jual.

Selain ondel-ondel, bros dan hiasan dinding berbahan dasar sisik ikan (bisa lebih besar lagi misalnya dibikin tirai), ada satu lagi produk baru, yakni payung. Ini bukan payung fantasi atau payung mainan. Melainkan payung sungguhan yang bisa dipakai sebagai pelindung dari panas matahari atau hujan. Bahan dasar payung ini tidak lain adalah bekas kantong deterjen. Kualitas payung ini juga bisa ditanding dengan payung-payung biasa yang banyak dijual orang di toko-toko.

Lantas, bagaimana pemasaran belasan jenis produk hasil daur ulang barang bekas layak jual itu?

Baik Suprayogie, Lurah Benhil maupun Natril, Ketua RW 04 yang rajin mendorong kader-kader PKK untuk berkreasi dan berkesenian seperti membentuk grup marawis, nampak tercenung. Masalah pemasaran inilah yang masih menjadi kendala bagi pengembangan karya-karya kerajinan kader PKK, kata Yogie dan Natril. Menurut Yogie, pemasaran berbagai produk PKK Benhil masih terbatas pada komunitas tertentu dan pemasarannya pun dilakukan melalui pameran-pameran atau bazar. Ibu Sylvi dan Bu Ros juga membeli produk PKK Benhil. Misalnya seperti clemek atau payung, kata Mulyati. Sylvi yang dimaksud Yati adalah Sylviana Murni, mantan Walikota Jakarta Pusat yang kini menjabat sebagai Asisten Pemerintahan DKI Jakarta. Sedangkan Bu Ros adalah Rosmiati, Ketua TP PKK Jakarta Pusat yang tidak lain adalah istri Saefullah, Walikota Jakarta Pusat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar